EXCELLENT ENTREPRENEURS BAG-5 SELESAI

Bismillah, sahabat semua kita lanjutkan bahasan mengenai Mental Patriot yang merupakan bagian dari materi Excellent Entrepreneurs Bag-5. Bila dalam tulisan sebelumnya telah saya sebutkan dua mental pejuang yang harus dimiliki seorang entrepreneurs yaitu FOCUS dan MILITAN, maka selanjutnya adalah:

MENTAL JUARA
Seorang juara tidaklah muncul tiba-tiba, tapi hasil dari proses panjang latihan yang melelahkan, jatuh bangun sebelum menjadi juara adalah bumbu penyedap yang akan menghiasi cerita sejarah saat menjadi juara. Sebelum menjadi juara, kekalahan demi kekalahan adalah proses yang biasa di alami. Allah Maha Pengatur senantiasa memutarkan roda kemenangan dan kekalahan dalam setiap drama kehidupan. 
Jangankan kita manusia biasa, para nabi sebut saja Nabi Muhammad SAW sebelum sukses menaklukan jazirah Arab, harus 13 tahun terlebih dahulu mengalami penderitaan yang luar biasa di Mekkah kota kelahirannya. Saat hijrah ke Madinah dan memimpin ummat Islam, Allah putarkan roda kemenangan dan kekalahan dalam peperangan. Bila dalam perang Badar walau pejuang Muslim hanya berjumlah 300 an orang tapi berhasil mengalahkan lebih dari 1.300 tentara musuh. Tapi saat perang Uhud dimana jumlah pejuang Muslim sudah bertambah banyak malah menderita kekalahan.

Dalam dunia usaha, Kerugian adalah adalah cambuk yang mendorong kita untuk mengevaluasi kesalahan lalu merancang strategi yang lebih efektif dan effisien sehingga kerugian berubah menjadi keuntungan.

Bagi seorang entrepreneurs, Kesulitan adalah Tantangan yang memacu kita untuk memutar otak dan memacu adrenalin, sehiingga memaksa kita mengeluarkan seluruh potensi diri yang dimiliki, istilah PUSH THE LIMIT harus sering kita biasakan bila ingin sukses menjadi entrepreneurs.

Seorang entrepreneurs haruslah memiliki pandangan bahwa Kompetitor adalah Mentor, jangan jadikan kompetitor sebagai objek yang harus di ikuti tapi jadikanlah mentor sebagai sarana belajar dan "booster" atau pendorong kita berkreasi lebih baik lagi. Saya katakan sekarang untuk para sahabat calon entrepreneurs "Kompetitor kita sudah merancang perjalanan ke bulan, ayo kita rancang perjalanan ke planet lain dengan transit ke Bulan". 

Seorang entrepreneurs harus memiliki inner self motivation yaitu kemampuan Memotivasi Diri Sendiri. Sebagai entrepreneurs kita akan sering dihadapkan dalam kondisi sendiri dalam menghadapi kesulitan, walau karyawan kita training dan berikan motivasi untuk memiliki kesamaan visi dan missi, tapi karyawan tetaplah karyawan yang kadang loyalitasnya terukur sebatas penghasilan yang didapatkan. Saat situasi kesendirian itulah mentalitas entrepreneurs sejati kita akan diuji apakah kita kuat menjaga perahu bisnis dalam menahan badai yang akan menerpa. 

Untuk di awal-awal usaha, kesulitan keuangan adalah hal lumrah yang akan kita alami karena cash flows usaha belumlah baik, sering omzet lebih kecil dari biaya operasional dan kita harus menguras dalam-dalam dompet dan simpanan kita sampai batas maksimal, belum lagi tuntutan kebutuhan rumah tangga tidak bisa dihindari, dapur harus tetap ngebul, anak-anak harus tetap sekolah, angsuran KPR rumah harus tetap diangsur, orang tua harus kita nafkahi, kadang anggota keluarga dan orang tua sakit tambah menguras dalam-dalam keuangan kita.

Saat kondisi keuangan seperti itu dunia serasa menyempit, nafas serasa pendek di batas kerongkongan dan kepala seperti mengkerut karena otak kita terus berputar dalam RPM tinggi. Bila kita mengalami kondisi seperti ini, tidak ada salahnya sahabat mencoba tips berikut berdasarkan pengalaman pribadi saya di awal membangun usaha, sebagai berikut:

  • Tenangkan diri dan fikiran, ingatlah asal diri kita dari mana, maka kita akan ingat sang pencipta, jagalah iman, ibadah dan doa kita senantiasa tune in denganNYA. Optimalkan shalat malam (Tahajud), shalat Dhuha, shaum sunnah, sedekah dan ibadah sunnah lainnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Saat kondisi keuangan sulit biasanya godaan iman lebih dahsyat, tawaran bisnis kotor, uang haram sampai cara-cara maksiat dalam memperoleh uang dengan mudah berdatangan, sekuat tenaga jauhi dan hindari, difikirkanpun jangan, karena sekali saja kita tergoda kemasiatan, maka kehancuran masif akan kita alami dan lebih sulit merecoverynya.
  • Silaturahim dan minta doa ke orang tua dan mertua kita, minta maaf atas segala kesalahan kita kepada mereka, berikan mereka sedekah semaksimal yang kita mampu walau kita harus sering shaum sunnah karena uang kita berikan ke mereka. 
  • Optimalkan ikhtiar dalam mencari rizki Allah, saya sebar email surat penawaran produk furniture saya ke perusahaan-perusahaan dan kolega-kolega, saya telpon/sms/bbm teman-teman barangkali ada yang memerlukan furniture, saya update profile di facebook dan twitter dengan foto-foto terbaru produk furniture, dengan konsisten tanpa memikirkan hasil, terus saya lakukan tiap saat, karena saya yakin siapa menanam kebaikan Allah pasti akan berikan buahnya. 
  • Tahan dan sabarlah, karena pertolongan Allah biasanya datang last minute, seperti yang sering saya alami, contoh suatu Sabtu kebutuhan dana untuk pembayaran para pegawai tukang sekitar Rp. 11 jutaan, sedangkan sampai dengan hari Jumat uang kami tinggal Rp. 70 ribu, lalu saya dan istri silaturahim ke orang tua, minta maaf dan mohon doa kebaikan, lalu saya berikan Rp. 50 ribu ke orang tua sekedar untuk membeli makanan ala kadarnya dan sisanya untuk ongkos pulang. Apa yang terjadi membuat kami tersungkur menangis bersujud, tanpa menunggu lama, masih di rumah orang tua, dua calon customer menelpon merespon surat penawaran pekerjaan furniture yang telah saya email dengan pembayaran uang muka 50% sebelum pengerjaan, Allah menggerakan para customer tersebut untuk percaya dan mentransfer uang muka kepada saya, sehingga pada hari sabtu dana di rekening sudah menjadi lebih dari Rp.70 juta lebih dari cukup untuk membayar gaji pegawai, pembelian material bahkan untuk biaya hidup saya sekeluarga. Berbagai rentetan keajaiban serupa terlalu panjang bila saya ceritakan di sini, tapi yakinlah Allah tidak pernah tidur apalagi lupa atas doa yang kita panjatkan dan ikhtiar yang kita lakukan.
Bila Terpukul Cepatlah Bangun dan Kembali Bertarung
Bukan seorang Excellent Entrepreneurs bila kita terjatuh, ditipu, rugi bahkan bankrut trus frustasi meratapi nasib, tapi latihlah diri kita untuk cepat bangun dan bangkit lagi walau cobaan bertubi-tubi dengan enteng kita bangun dan kembali bertarung. 
Contohlah bola bekel yang sering di mainkan anak-anak perempuan yang bila kita lemparkan ke lantai akan membal ke atas dan semakin keras kita lemparkan ke lantai maka semakin tinggi lontaran balik ke atasnya. Maka semakin keras kita dijatuhkan maka kita akan memiliki potensi semakin tinggi menggapai kesuksesan.

Sebagai contoh + 6 bulan saya memulai perusahaan Design & Marketing Interior hampir seluruh karyawan yang saya rekrut menyatakan resign dari perusahaan karena menilai perusahaan yang baru berdiri ini tidak memiliki masa depan, karena omzet sangatlah kecil dan gaji masih saya subsidi dari bisnis clothing yang kebetulan di kontrak salah satu perusahaan fashion di Jakarta, para karyawan yang termakan provokasi tentunya ikut-ikutan resign menyisakan dua orang karyawan yang mungkin "terpaksa loyal" karena tidak ada pilihan pekerjaan lain selain bertahan dengan saya. Saya yakinkan sahabat karyawan saya yang bertahan bahwa Allah akan menolong kita karena kita sudah optimal dalam ikhtiar dan terus kita jaga. Maka saya pasang iklan di surat kabar untuk merekrut karyawan baru. 

Apa yang terjadi kemudian? Allah tunaikan janjinya siapa yang berusaha maka akan menuai hasilnya, perusahaan interior saya setelah rekrutment karyawan baru kebanjiran order dan alhamdulilah para karyawan baru tersebut sangat loyal dan  saat ini menjadi andalan team Design dan matketing kami. 
Maka sabahatku semua, yakinlah Allah maha tahu kapan kita layak dan pantas menuai hasil atas doa yang kita panjatkan dan ikhtiar yang kita lakukan

Jangan Pernah Gengsi Mengerjakan Pekerjaan Baik Apapun
Siapkan diri dan jangan kaget bila suatu saat bila kita jadi entrepreneurs harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang di anggap rendah oleh orang awam padahal menurut saya pekerjaan inilah "mata kuliah" paling hebat yang tidak di ajarkan di sekolah atau kampus karena kita sebagai entrepreneurs apalagi pemula harus memiliki multi skilled yang dipaksa harus siap dan bisa mengerjakan pekerjaan apapun dari bisnis yang kita bangun. Sebagai ilustrasi saya ceritakan pegalaman pribadi sebagai berikut:
Beberapa tahun yang lalu saya menyewa sebuah Ruko di Bandung yang akan saya jadikan showroom dan kantor pusat design dan marketing produk interior. Karena uang habis untuk menyewa, membuat show unit dan membeli peralatan kantor, maka selama + 6 bulan saya sebagai Owner dan CEO Sherish Interior merangkap jabatan menjadi:
  • Security yang menjaga keamanan kantor. 
  • Office Boy yang membuka tutup gerbang ruko dan membersihkan kantor. 
  • Mekanikal yang merangkai instaslasi kabel, menyeting komputer dan peralatan kantor untuk para karyawan saya nanti.
  • Konsultan Management yang menyusun SOP operasional perusahaan, 
  • HRD yang mengetes dan merekrut sendiri karyawan.
  • Manajer Investasi yang melobi bank dan para investor untuk mau memberikan modal pinjaman.
  • Designer Grafis yang nongkrong di tukang cetakan untuk membuat brosur.
  • Marketing dan sales yang menawarkan dan membagikan brosur produk dan jasa kepada para calon konsumen baik secara langsung maupun on line.
  • Designer Interior dadakan, dengan bekal skill menggambar pemandangan saat di SD-SMP ditambah katalog majalah mebelair, maka jadilah rancangan kitchen set yang memuaskan konsumen, heheheheh.... (Terima kasih dan mohon maaf yth. para konsumen Sherish Interior yang awal-awal dulu saya layani dengan kertas dan pinsil, insya Allah anda adalah pahlawan kami).
  • Tukang service dadakan saat ada produk pertama kita yang rusak, dengan sedikit belajar dari tukang, maka bismillah pekerjaan perbaikan sofa, engsel pintu lemari atau membersihkan kotoran mampet di saluran pembuangan air kotor kitchen set, dengan penuh perjuangan dan keringat alhamdulillah bisa selesai dan hasilnyapun tidak kalah oleh tukang professional hahahahaha....
Demikian yang dapat saya sharing, semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi gambaran dan acuan bagi para calon entrepreneurs untuk menapaki jalan menuju kesuksesan sahabat masing-masing.

Barokallah sukses, salam semangat

To be continued Excellent Entrepreneurs Bag-6


Hormat Saya


Budi Cahyadi
Previous
Next Post »