BIsmillahirrahmanirrahiiim
Catatan: Pertanyaan telah disingkat tanpa mengurangi esensi
Assalamu'alaikum wr wb
Kang Budi,
Perkenalkan,nama saya Yan (nick name), bocah asli Betawi, yang baru 13 tahun di Surabaya, Alhamdulillah sudah dikaruniai 3 anak (2 putra, 1 putri)
Alhamdulillah saya termasuk penikmat artikel-artikel kang Budi yang Luar biasa bagus & inspiratif.. oya kang, kita sebelumnya sdh pernah interaksi via BBM.
Begini kang, sejak Januari 2011, berbekal kenekatan (terinspirasi buku :The Power of Kepepet tulisan seorang Entrepreneur sukses), saya resign dari pekerjaan...
Jujur, ketika resign dengan sedikit tabungan, belum punya rumah alias masih ngontrak, punya utang yang cukup lumayan besar dan tentunya biaya dapur untuk satu istri dan tiga orang anak yang masih kecil-kecil.
Nah, saya nekat Bisnis meskipun minim pengalaman, lebih didorong oleh semangat dan entrepreneur dalam diri, kalau bahasanya seorang motivator hebat adalah "Otak kanan", saya juga cukup sering diskusi ide-ide bisnis dengan istri sampai akhirnya kami sepakat untuk fulltime sebagai entrepreneur.
Sekitar awal Februari 2011, saya nekat ngontrak sebuah bangunan toko, yang saya niatkan untuk rumah makan..meskipun saat itu saya belum punya bisnis plan yang jelas, apalagi survey segmen bidikan, konsep pemasaran, dll.
Setelah bayar uang muka, saya bikin bisnis plan semampunya lalu saya tawarkan ke sejumlah kawan, subhanallah, ada yang merespon, singkat cerita, saya buka mini cafe/resto dengan modal total Rp. 80 juta yang berasal dari 40 juta modal sendiri walau berhutang dari sejumlah kawan, sisanya investasi seorang kawan lainnya.
Singkat cerita Resto beroperasi pada bulan April 2011 dan tutup Februari 2012 karena omzet penjualan tidak dapat menutupi biaya biaya operasional, bahkan penghasilan sampingan sebagai Freelance Trainer ikut tersedot untuk nutupi kerugian. Pihak investor bisa memahami kondisi bisnis yang saya jalankan, sehigga beliau mau memberi kesempatan saya untuk bangkit dari keterpurukan, sedangkan teman yang saya pinjami uangnya mulai menagih.
Jujur saya masih terus mengasah passion dan kemampuan saya di bisnis kuliner, meskipun sekarang tidak ada resto/cafe, saya dan istri masih menerima jasa layanan katering nasi kotak dan snack kotak, sebagian kami garap bersama mitra kami. Nah, saya mau kembali memulai usaha resto lagi, namun agak bingung mau cari modalnya, mengingat reputasi saya di mata sejumlah kawan yang saya pinjam dananya, agak kurang baik. Termasuk saya agak sungkan utk tawarkan konsep bisnis Resto baru ke kawan saya yg menjadi investor, mengingat dana investasi beliau belum bisa kembali.
Ada sih tawaran/peluang dana "murah" dari sejumlah CSR BUMN, plafon max Rp. 30 juta lumayan juga kalo dikumpulkan, namun saya masih kurang sreg dengan "bunga"nya meskipun jelas sangat murah, ketimbang perbankan, di tambah dana murah dari CSR BUMN tesebut bisa diakses dengan kemudahan administratif dan tidak membutuhkan agunan.
Ada sih tawaran/peluang dana "murah" dari sejumlah CSR BUMN, plafon max Rp. 30 juta lumayan juga kalo dikumpulkan, namun saya masih kurang sreg dengan "bunga"nya meskipun jelas sangat murah, ketimbang perbankan, di tambah dana murah dari CSR BUMN tesebut bisa diakses dengan kemudahan administratif dan tidak membutuhkan agunan.
Mohon saran dan masukan konstruktif kang Budi...
Saya sangat ingin terus berkiprah di dunia entrepreneur..dan BIsnis Kuliner menjadi sesuatu yg Menarik bagi saya, selain Bisnis Training/Seminar yg saat ini saya jalani secara Freelance. Saya Insya Allah siap berkomitmen untuk wujudkan impian saya, menjadi Pengusaha, bahkan, sejumlah tawaran pekerjaan dengan gaji tetap yang menggiurkan datang di sepanjang tahun 2011 saya tolak!! demi komitmen saya menjadi Pengusaha Muslim yang Sukses-Mulia-Barokah...
Sementara itu dulu Kang Budi, untuk kesediaannya menjawab & memberi saran, saya ucapkan Jazaakallah khoiron Katsiron
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Catatan: Pertanyaan telah disingkat tanpa mengurangi esensi
Tanggapan
Sahabat Yan yang di rahmati Allah saya ucapkan selamat atas "Keberanian" anda resign untuk mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha yang Sukses-Mulia-barokah, semoga Allah mencatat niat baik dan memudahkan ikhtiar dan jalan anda menuju cita-cita yang sangat mulia tersebut. Saya juga ucapkan selamat atas gagalnya Resto/Cafe pertama anda, karena setelah gagal insya Allah kesuksesan akan datang, ingat tidak ada jalan yang menanjak terus pasti ada turunannya, setelah kesulitan pasti ada kemudahan (QS:94:5-8) dan tenang saja Allah tidak akan membebani orang beriman dengan ujian/cobaan di luar kemampuan (QS: 2:286)
Pertama, mari kita evaluasi proses resign dari pegawai menjadi pengusaha.
- Anda sudah mengidentifikasi dengan benar bahwa Business Plan Resto/Cafe tidak di buat jauh-jauh hari dan kurang mendalam terutama penentuan Konsep Cafe, Riset Produk, Segmentasi, Lokasi dan lain-lain. Saya sangat menghargai teman-teman trainer bisnis yang mendorong action tanpa banyak berfikir! benar jangan banyak berfikir untuk action bisnis, tapi setelah perencanaan yang matang telah kita lakukan, apalagi menggunakan modal pinjaman atau investor yang tidak bisa kita bayar hanya dengan alasan Loss is Learning Cost. Proses perencanaan dan riset inilah yang sering di abaikan start up business, semoga bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
- Untuk semua sahabat pegawai yang berencana resign, saya sarankan lakukan tahapan ini. Saat masih jadi pegawai saya "berlatih" banyak bisnis termasuk kuliner dan hampir semuanya gagal seperti resto sahabat Yan, dan penyebabnya pun sama bisnis tanpa business plan, tapi saya masih bisa tersenyum karena seluruh kerugian masih di back up gaji kita. Dari kegagalan tersebut saya belajar dan memperbaiki segala hal sebagai bekal action total menjadi pengusaha, dari kegagalan tersebut saya buat business plan yang matang, sehingga saat saya resign, bisnis saya jalankan dengan lebih baik karena belajar dari kegagalan saat "latihan" dan keyakinanpun bertambah tinggi karena Allah bernjanji "Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan" atau bahasa Motivator "Setelah Gagal Pasti Sukses", jadi biarlah saat masih jadi pegawai bisnis kita gagal tapi setelah resign Insya Allah sukses yang mendatangi kita.
- Untuk sahabat Yan, jagalah kualitas Iman dan Ibadah, ber prasangka baik kepada Allah, kerja keras ikhtiar mencari rizki Allah dan sabar, yakinlah Allah akan mengurus dan mencukupkan kebutuhan kita dan keluarga.
- Bisnis Kuliner adalah bisnis potensial, paling menguntungkan dan menyenangkan dengan perputaran uang yang sangat tinggi, tapi bisnis kuliner memerlukan efort yang besar terutama di awal-awal, alhamdulillah saya pun terjun ke bisnis bisnis kuliner walaupun sekarang di kelola orang lain. Efort tersebut adalah energy untuk terjun langsung mengelola semua urusan mulai dari urusan belanja, masak, melayani konsumen sampai pengelolaan keuangan. Tapi seiring perkembangan usaha, kelelahan tersebut akan berkurang dengan adanya karyawan yang kita rekrut sehingga kita bisa focus kepada riset produk dan pengembangan bisnis kuliner kita.
- Kunci pertama business kuliner menurut saya adalah Rasa, maka anda harus riset rasa dari produk yang akan kita jual, ujilah cita rasa kuliner kita mulai dari keluarga, tetangga dan rekan-rekan terdekat, mintalah review dan kritik untuk bahan perbaikan sampai kita menemukan formula yang pas. Ingat dengan kekuatan Rasa ini, produk kuliner kita akan antri dibeli orang.
- Masih berhubungan dengan rasa, saya lebih memilih jalankan outlet kuliner dengan sedikit menu bahkan satu menu unggulan daripada kuliner dengan menu serba ada tanpa keunggulan menu yang signifikan, kenapa? karena konsumen akan mudah mengingat akan menu unggulan yang menjadi daya tarik kuat bahkan brand kuliner banyak muncul dan tercipta dari menu unggulan tersebut.
- Kunci kedua adalah Harga, memang benar bila kuliner kita sudah terkenal apalagi rasanya enak, harga tidak menjadi masalah karena konsumen rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk sepotong pisang goreng, semangkuk bakso atau secangkir Kopi, tapi saran saya apalagi untuk pemula, harga yang manarik akan mempercepat perputaran bisnis kuliner kita, untuk proses awal lebih baik memilih strategi high volume low profit dari pada high profit low volume sehingga anda akan terlatih dengan tingginya perputaran penjualan daripada "pegel" nunggu resto yang sepi walau satu kali transaksi dapat untung lebih besar.
- Kunci ketiga adalah lokasi, saya setuju dengan pepatah "bila sudah cinta tempat jauh dimanapun dikejar", tapi ingat untuk menjadi cinta diperlukan proses perkenalan, nah proses perkenalan paling mudah adalah dengan menempatkan outlet/booth kuliner kita di lokasi yang dilalui atau tempat berkumpulnya orang. Memang benar sekarang jaman internet, dimana lokasi sudah tidak menentukan, tapi ingat tidak semua pengusaha kuliner memiliki pengetahuan dan kemampuan internet, apalagi untuk pemula, sehingga lokasi yang tepat menjadi modal sangat berharga untuk percepatan usaha kuliner anda.
- Kunci keempat adalah pelayanan, Rasa yang enak, harga yang menarik dan lokasi yang strategis tidak akan sukses bila pelayanan kita tidak menyenangkan, karena pelayanan yang baik akan mengikat konsumen untuk datang lagi dan menjadi customer loyal kita. Kualias pelayanan adalah perpaduan antara kualitas SDM dan kenyamanan outlet kuliner kita. Memang masih banyak warung di pasar yang kotor bahkan di pinggir jalan yang berdebu dan banyak sampah tetap ramai, tapi alangkah sempurnanya bila kebersihan, kerapihan dan kenyamanan outlet menjadi prioritas untuk meningkatkan level bisnis kuliner anda.
Ketiga, apa yang harus sahabat Yan lakukan?
- Jangan rubah bisnis kuliner anda, tapi lanjutkan dan perbaiki bila passion anda di bidang tersebut, susunlah business plan yang lebih baik berdasarkan pengalaman gagal sebelumnya, saya yakin next action bisnis kuliner anda akan lebih baik tanpa harus mengalami kegagalan. Dalam proses business plan tersebut yang paling penting lakukan riset produk/menu unggulan anda sampai menemukan formula dan rasa paling pas. Ingat ukuran rasa itu bukan hanya dari lidah anda tapi yang paling penting adalah lidah orang lain, semakin banyak menu anda tester ke orang lain, semakin baik proses riset.
- Teruskan dan besarkan bisnis catering yang saat ini anda jalankan sebagai proses anda tetap berhubungan dengan dunia kuliner, apalagi saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan anda selain profesi traine. Rintis dengan mencari lokasi kuliner, tidak perlu sewa ruko yang mahal, bila memungkinkan untuk startup, kaki lima atau sewa lahan parkir pun jadi.
- Ajukan business plan yang sudah anda perbaiki kepada Allah SWT melalui ibadah wajib dan sunnah yang berkualitas seperti shalat Tahajud, Dhuha dan sedekah, lalu silaturahim kepada investor anda, bawa business plan yang telah anda perbaiki, yakinkan investor tersebut bahwa bisnis kuliner anda selanjutnya insya Allah akan lebih baik dan sukses, jangan putus asa bila investor tersebut menolak, teruskan silaturahim kepada calon investor lain, karena bila niat kita baik, datangnya investor tinggal menunggu waktu.
- Silaturahim kepada semua teman yang anda hutangi dan belum terbayar, mintalah maaf dan yakinkan serta minta doa mereka agar bisnis anda selanjutnya sukses dan dapat segera membayar semua hutang kepada meraka.
- Bila, investor belum datang juga padahal anda telah maksimal berusaha menawarkan, bawalah business plan tersebut ke BUMN atau pihak yang menawarkan dana CSR yang anda sebutkan diatas, yakinlah Allah maha tahu segala niat kita, dan ingat dana CSR adalah dana non profit dari perusahaan sehingga bunga/margin/bagi hasilnya relatif murah, bersyukurlah kepada Allah bahwa dana CSR adalah salah satu jalan kemudahan yang Allah tunjukan kepada anda.
Demikian jawaban sederhana saya, semoga bermanfaat, selamat action dan gapai kesuksesan anda.
Hormat Saya
Budi Cahyadi
Kirimkan Pertanyaan/Konsultasi Anda melalui:
e-mail : budicahyadi.bucah@gmail.com
Whatsapp: +628122193914
BBM: Pin 7E619333
Support by:
www.dapurmodern.net
www.sherish-it.com
GUARANTEE FREE
ConversionConversion EmoticonEmoticon