Saya tekankan bahwa tidak ada standar atau ketentuan baku perihal bentuk proposal bisnis yang paling ideal. Ideal tidaknya sebuah proposal sangat tergantung kebutuhan dan segmentasi pihak investor yang kita bidik. Sebagai contoh sebuah proposal yang keren, full collor, pakai bahasa inggris tidak akan berpengaruh bila calon investor seorang kaya yang tidak faham perkembangan dunia modern dan tidak menguasai bahasa inggris. Contoh lain, sebuah alamat website, blog atau halaman Facebook milik kita sudah sangat cukup menjadi proposal bisnis bagi calon investor yang kita tawarkan, jadi sesuaikanlah bentuk dan isi proposal bisnis yang sahabat buat dengan segmentasi investor yang di bidik.
Tapi baiklah walau jaman sudah sedemikian modern dan serba digital, proposal bisnis tertulis sepertinya masih dibutuhkan seperti proposal hotel yang sedang saya siapkan dalam waktu dekat ini, semoga panduan berikut bermanfaat untuk sahabat semua dalam menyusun proposal bisnis yang keren dan efektif, selamat menyimak.
Prinsip Pertama Proposal Bisnis: Susun Secara Singkat
Kesalahan mendasar dan fatal yang paling sering dilakukan para start up dalam menyusun Proposal adalah menyusun proposal bisnis layaknya menyusun Skripsi yang panjang dan rumit. Ingat para calon investor pada umumnya pihak atau orang-orang berduit, sibuk dan tidak suka hal-hal panjang dan rumit, jadi susunlah proposal secara singkat, yang penting semua maksud tujuan kita terakomodasi dalam proposal tersebut. Bila saya ditanya berapa lembar ideal sebuah proposal business? saya katakan antara 5 s.d 10 lembar sudah sangat cukup menyita waktu para investor yang sibuk.
Prinsip Kedua Proposal Business: Fit to Your Investor
Seperti yang saya jelaskan di awal, bila calon investor yang kita bidik seorang internet minded, buatlah proposal bisnis dalam sebuah blog, website halaman Facebook dimana kita bisa menjelaskan semua visi, misi, dan business process kepada calon investor.
Bila calon investor kita seorang pemilik dana yang konservatif, tidak mengukuti dunia digital, maka buatlah proposal tertulis yang menarik dan jelas, jangan lupa hindari penggunaan bahasa yang tidak/kurang di fahami calon investor.
Bila calon investor kita adalah sebuah lembaga pemberi pinjaman, pemberi beasiswa atau CSR, maka dengan sangat berat hati susunlah proposal business selengkap dan sedetail mungkin.
Bila calon investor kita adalah seorang berduit yang sibuk, buatlah proposal model presentasi yang singkat, padat dan menarik secara visual.
Prinsip Ketiga Proposal Bisnis: Isi Proposal
- Interesting Proposal Cover, sangat menentukan calon investor lanjut atau tidak membaca proposal kita, maka buat dan designlah cover proposal semenarik mungkin dan menggambarkan Key Factor bisnis yang kita tawarkan.
- To The Point, belajarlah menyusun kalimat yang singkat dan padat sehingga satu halaman sangat cukup menjelaskan visi, misi, latar belakang, maksud dan tujuan bisnis yang kita tawarkan.
- Explain The Business Process, jelaskan proses bisnis yang kita tawarkan secara detail dalam kalimat yang singkat dan padat. Gunakan image yang menarik sangat membantu calon investor memahami bisnis yang kita ajukan untuk menarik minat investasi mereka.
- What you Need? jelaskan kebutuhan investasi bisnis usaha yang kita tawarkan dalam bentuk naratif yang singkat dengan lampiran berupa analisis proyeksi cashflow yang jelas sangat sangat membantu calon investor memahami kebutuhan dana investasi dan memperlihatkan kemampuan pengelolaan keuangan kita. Lihat contoh tabel analisis cashflows pada bagian akhir artikel ini.
- What Will The Investor Get? jelaskan bentuk kerjasama usaha yang paling menarik untuk calon investor, walau beberapa opsi bentuk kerjasama bisa saja di tawarkan, saya worthed cukup satu bentuk kerjasama terbaik untuk mereka walau tetap dibuka ruang untuk penyesuaian atau perubahan bila calon investor menginginkan. Jelaskan secara singkat dalam bentuk naratif jumlah return yang akan investor dapatkan dengan lampiran berupa analisis proyeksi return (Laba-Rugi Usaha), analisis BEP, analisis Risiko dan analisis lainnya yang relevan sangat menentukan calon investor Yes or No ber investasi dalam bisnis yang kita tawarkan. Lihat contoh tabel analisa Laba-Rugi Usaha pada bagian akhir artikel ini.
Prinsip ke-Empat Proposal Bisnis: Jangan Lebay
Dengan sangat tegas saya katakan JANGAN LEBAY, JANGAN BERLEBIHAN, JANGAN JUAL MIMPI dengan menawarkan return/profit yang fantasis, fixed return yang sangat besar dan menggiurkan, keuntungan berlipat-lipat yang akan di dapatkan investor dengan tujuan agar proposal bisnis kita disetujui. Ingat anggaplah semua calon investor adalah orang-orang pintar atau memiliki akuntan pribadi yang bisa membaca rasionalitas sebuah peluang usaha. Ingat prinsip bisnis "HIGH RETURN HIGH RISK" sangat di pegang teguh calon investor yang pintar.
Tawarkan share dan return yang wajar dan menarik, saling menguntungkan, risk sharing yang managable, eksposure kondisi ideal dan tidak ideal atas bisnis yang kita tawarkan akan sangat dihargai oleh calon investor yang pintar. Ingat jangan berprinsip "GIMANA NANTI" tapi berprinsiplah "NANTI GIMANA". Saya ingin tekankan kepada para pengelola usaha, "JANGAN GIRING INVESTOR DALAM JURANG KERUGIAN DENGAN MEMBELI AMBISI KITA YANG TIDAK REALISTIS"
Contoh Tabel Analisis Proyeksi Cashflows untuk Menghitung Kebutuhan Investasi:
Contoh Proyeksi Return (Laba-Rugi) Investasi:
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, salam Semangat Luar Biasa, Sukses untuk sahabat semua.
Hormat Saya
Budi Cahyadi
Support By:
Perlu Furniture Rumah, Apartemen, Kantor? www.dapurmodern.net, Juara Desain, Kualitas & Harganya
Support By:
Perlu Furniture Rumah, Apartemen, Kantor? www.dapurmodern.net, Juara Desain, Kualitas & Harganya
Kirimkan Pertanyaan/Konsultasi Anda melalui:
e-mail : budicahyadi.bucah@gmail.com
Whatsapp: +628122193914
BBM: Pin 7E619333
GUARANTEE FREE
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
ConversionConversion EmoticonEmoticon