Jawaban atas teka-teki "Duluan Telur atau Ayam" selalu menjadi perdebatan sampai dengan hari ini, sampai mengundang penelitian dengan berbagai terori hebat, tetap saja jawabannya tidak ada yang memuaskan.
Di balik teka-teki kontroversial tersebut ternyata menyimpan sebuah perlajaran Tauhid yang bila kita terapkan efeknya sangat dahsyat untuk kesuksesan ikhtiar hidup kita di dunia.
Coba perhatiakan saat anak ayam menetas dari telur, tanpa belama-lama sang anak ayam langsung mematuk-matuk makanan di sekitarnya, tidak terlihat mimik stres, sang anak ayam mantap ikhtiar mencari rizki yang Allah berkahi di sekelilingnya.
Bandingkan dengan kita manusia, yang dilahirkan dengan fisik sempurna, akal yang luar biasa, sedari kecil diajarkan berbagai hal oleh orang tua, lalu sekolah dari TK sampai sarjana bahkan lebih. Tapi saat dihadapkan urusan mencari rizki banyak yang bingung bahkan stress, pengangguran, gelandangan bahkan kriminalitas menjadi pelarian yang menghiasai hari-hari di negara ini. Banyak dari kita yang beralasan bahwa jumlah lapangan kerja tidak sebanyak jumlah tenaga kerja sehingga pengangguran tidak bisa dihindari yang akhirnya berdampak kesenjangan sosial dan kriminalitas.
Bila saja kita bisa belajar dari anak ayam yang yakin bahwa Allah PASTI memberi rizki kepada semua makluk, tanpa ragu dan buang-buang waktu anak ayam langsung mematuk-matuk makanan di sekitarnya. Berbeda dengan kita yang penuh keraguan, buang-buang waktu, melamun meratapi nasib karena lamaran kerja selalu ditolak, tanpa sebuah ikhtiar nyata mencari rizki Allah.
Rosulullah bersabda "Pengangguran menyebabkan hati keras (keji dan membeku)". (HR. Asysyihaab)
Keyakinan adalah IMAN yang akan menentukan apakah kita akan sukses atau tidak. Pakar Entrepreneur menyebut Keyakinan adalah 50% dari kesuksesan, sisanya adalah Kerja Keras. Bayangkan bila kita memiliki keimanan 100% bahwa Allah pasti akan memberikan limpahan rizki kepada orang beriman yang mau bekerja keras, maka Muslim akan Sukses. Subhanallah....
Iman adalah kunci rahasia membuka pintu rizki Allah, sedangkan ikhtiar atau kerja keras adalah alat atau sarana meraih rizki. Allah tidak membedakan jatah rizki kepada manusia, semua mempunyai kesempatan meraih rizki sebesar-besarnya, yang membedakan besar-kecilnya rizki yang diperoleh adalah HASRAT dan IKHTIAR kita dalam meraihnya, semakin besar hasrat dan semakin keras ikhtiar kita, maka semakin besar Allah curahkan rizki untuk kita.
Rosulullah SAW bersabda "Allah memberi rizki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya." (HR. Aththusi)
Sahabat! "Carilah rizki di perut bumi. (HR. Abu Ya'la)" yang demikian luas di sanalah rizki Allah curahkan yang harus kita ikhtiarkan. Sumber rizki bukan hanya melalui perusahaan-perusahaan yang menyediakan lapangan kerja, rizki Allah bahkan lebih besar bila kita sendiri yang menciptakan lapangan kerja, karena selain bermanfaat untuk diri sendiri, yang paling luar biasa adalah untuk masyarakat dan kebaikannya akan kembali kepada kita.
Rosulullah SAW bersabda "Manusia Terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain."
Sahabat Muslim! pilihan di depan kita, pilih Iman 100% atau tidak semuanya terserah kita, bila kita pilih Iman 100%, Insya Allah 50% kesuksesan sudah menunggu ikhtiar tangan kita. Bila kita pilih tidak Iman, maka jangan salahkan Allah bila kesuksesan ibarat Jauh Panggang dari Api. Yang perlu di siapkan saat kita memilih 100% iman, selain kerja keras adalah SABAR, karena Allah sangat suka kepada Mukmin (Muslim Beriman) yang sabar, Allah akan menguji keimanan kita sampai level dimana kesuksesan dunia yang nanti diraih tidak melenakan yang melunturkan Imannya.
Wallahualam Bishowab.
Salam Semangat, Barokallah Sukses untuk sahabat semua
Budi Cahyadi
Di balik teka-teki kontroversial tersebut ternyata menyimpan sebuah perlajaran Tauhid yang bila kita terapkan efeknya sangat dahsyat untuk kesuksesan ikhtiar hidup kita di dunia.
Coba perhatiakan saat anak ayam menetas dari telur, tanpa belama-lama sang anak ayam langsung mematuk-matuk makanan di sekitarnya, tidak terlihat mimik stres, sang anak ayam mantap ikhtiar mencari rizki yang Allah berkahi di sekelilingnya.
Bandingkan dengan kita manusia, yang dilahirkan dengan fisik sempurna, akal yang luar biasa, sedari kecil diajarkan berbagai hal oleh orang tua, lalu sekolah dari TK sampai sarjana bahkan lebih. Tapi saat dihadapkan urusan mencari rizki banyak yang bingung bahkan stress, pengangguran, gelandangan bahkan kriminalitas menjadi pelarian yang menghiasai hari-hari di negara ini. Banyak dari kita yang beralasan bahwa jumlah lapangan kerja tidak sebanyak jumlah tenaga kerja sehingga pengangguran tidak bisa dihindari yang akhirnya berdampak kesenjangan sosial dan kriminalitas.
Bila saja kita bisa belajar dari anak ayam yang yakin bahwa Allah PASTI memberi rizki kepada semua makluk, tanpa ragu dan buang-buang waktu anak ayam langsung mematuk-matuk makanan di sekitarnya. Berbeda dengan kita yang penuh keraguan, buang-buang waktu, melamun meratapi nasib karena lamaran kerja selalu ditolak, tanpa sebuah ikhtiar nyata mencari rizki Allah.
Rosulullah bersabda "Pengangguran menyebabkan hati keras (keji dan membeku)". (HR. Asysyihaab)
Keyakinan adalah IMAN yang akan menentukan apakah kita akan sukses atau tidak. Pakar Entrepreneur menyebut Keyakinan adalah 50% dari kesuksesan, sisanya adalah Kerja Keras. Bayangkan bila kita memiliki keimanan 100% bahwa Allah pasti akan memberikan limpahan rizki kepada orang beriman yang mau bekerja keras, maka Muslim akan Sukses. Subhanallah....
Iman adalah kunci rahasia membuka pintu rizki Allah, sedangkan ikhtiar atau kerja keras adalah alat atau sarana meraih rizki. Allah tidak membedakan jatah rizki kepada manusia, semua mempunyai kesempatan meraih rizki sebesar-besarnya, yang membedakan besar-kecilnya rizki yang diperoleh adalah HASRAT dan IKHTIAR kita dalam meraihnya, semakin besar hasrat dan semakin keras ikhtiar kita, maka semakin besar Allah curahkan rizki untuk kita.
Rosulullah SAW bersabda "Allah memberi rizki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya." (HR. Aththusi)
Sahabat! "Carilah rizki di perut bumi. (HR. Abu Ya'la)" yang demikian luas di sanalah rizki Allah curahkan yang harus kita ikhtiarkan. Sumber rizki bukan hanya melalui perusahaan-perusahaan yang menyediakan lapangan kerja, rizki Allah bahkan lebih besar bila kita sendiri yang menciptakan lapangan kerja, karena selain bermanfaat untuk diri sendiri, yang paling luar biasa adalah untuk masyarakat dan kebaikannya akan kembali kepada kita.
Rosulullah SAW bersabda "Manusia Terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain."
Sahabat Muslim! pilihan di depan kita, pilih Iman 100% atau tidak semuanya terserah kita, bila kita pilih Iman 100%, Insya Allah 50% kesuksesan sudah menunggu ikhtiar tangan kita. Bila kita pilih tidak Iman, maka jangan salahkan Allah bila kesuksesan ibarat Jauh Panggang dari Api. Yang perlu di siapkan saat kita memilih 100% iman, selain kerja keras adalah SABAR, karena Allah sangat suka kepada Mukmin (Muslim Beriman) yang sabar, Allah akan menguji keimanan kita sampai level dimana kesuksesan dunia yang nanti diraih tidak melenakan yang melunturkan Imannya.
Wallahualam Bishowab.
Salam Semangat, Barokallah Sukses untuk sahabat semua
Budi Cahyadi
ConversionConversion EmoticonEmoticon