MEMBUNUH KORUPSI

KORUPSI seolah menjadi kata paling populer di negara ini, tiap saat berita tentang korupsi sesak memenuhi berbagai media dan menjadi hal yang biasa bagi masyarakat yang terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata benih-benih korupsi tumbuh subur dalam diri kita dan masyarakat yang sangat berbahaya bila kita biarkan berkembang biak.
Mari kita identifikasi beberapa contoh benih-benih korupsi yang "terbiasa" kita lakukan untuk kita "bunuh" agar tidak tumbuh dalam diri, anak-anak dan keluarga kita.
  • Terlambat, adalah hal paling sering dan lazim kita lakukan atau alami. Macet selalu menjadi kambing hitam alasan penyebab terlambat dalam memenuhi sebuah janji/komitmen. Terlambatnya kita sesungguhnya telah mengKorupsi waktu dan kepentingan pihak yang menerima janji kita. Terus terang, terlambat ini adalah tantangan terbesar buat saya pribadi untuk membunuhnya, bismillah.
  • Buang sampah, adalah bad habit yang parah di negeri ini, walau lebih dari 80% adalah muslim yg sejak kecil diajarkan hadist Rosulullah SAW "Menjaga Kebersihan adalah bagian dari Iman" kenyataannya malah sebaliknya. kebiasaan kita membuang sampah sembarangan, sesungguhnya telah mengKorupsi kepentingan umum dengan potensi penyakit, banjir dan kerusakan alam.
  • Berbohong, adalah kebiasaan buruk yang paling berbahaya yang biasa tumbuh subur dalam diri kita sejak kecil. Alasannya biasanya supaya kita tidak disalahkan atau "mempermulus" suatu tujuan agar tercapai. Sesungguhnya kebohongan yang kita lakukan akan mengKorupsi banyak kepentingan orang lain bahkan masyarakat. Menurut saya, kebiasaan berBohong inilah virus paling berbahaya penyebab korupsi.
  • Menunda pekerjaan, kebiasaan kita menunda pekerjaan sangat berbahaya menumbuhkan Korupsi waktu. Anekdot birokrasi "Kalo suatu urusan bisa dipersulit dan diperlambat, kenapa harus dipercepat atau dipermudah" adalah akibat dari kebiasaan menunda pekerjaan.
  • Mencuri Kecil, sangat biasa kita lakukan saat di mall padahal ada peringatan "MOHON MAAF UNTUK TIDAK MENCOBA" tapi tetap saja kita penasaran icip-icip walau hanya sebutir buah lengkeng atau anggur, tetap saja tidak halal bukan?. Atau saat tawar-menawar dengan pedagang buah-buahan, dengan ringan kita icip-icip padahal belum di halalkan/dipersilahkan oleh pedagang. Mencuri kecil juga biasa dan ringan kita lakukan saat di kantor, pulsa telepon, internet, ATK sudah terbiasa kita gunakan untuk kepentingan pribadi bukan?  
  • Tidak disiplin dan melanggar aturan, biasa dan ringan kita lakukan  bukan? contoh umum saat membawa motor atau mobil, dengan ringan kita langgar marka dan rambu-rambu lalulintas tanpa menghiraukan kepentingan pengemudi lain atau pejalan kaki. Seorang sahabat saya sepulang study dari negara lain, stress saat menyetir kembali di Indonesia karena hampir semua pengemudi menyetir tanpa aturan dan ugal-ugalan, bahkan seorang tamu saya dari Eropa sampai menyindir "The Barbar Country" duh... sakit hati tentu saja, tapi saya diam saja karena ada benarnya dan jadi pelajaran untuk kita.
Semoga sedikit tulisan saya dapat mengingatkan diri saya, anak-anak, keluarga dan sahabat semua untuk "Membunuh" bibit Korupsi yang telah parah "Mengkorupsi" negara ini, andai saja kita dan keluarga sebagai elemen terkecil dari warga negara dapat membunuh benih-benih Korupsi, Insya Allah saya yakin Virus Korupsi yang sudah menjalar dalam semua aspek kehidupan di Indonesia dapat sembuh untuk menggapai masa depan lebih baik tanpa Korupsi.

Salam Semangat Luar Biasa, Barokallah Sukses Untuk Sahabat Semua.

Budi Cahyadi
Previous
Next Post »