Seorang Dirut baru sebuah perusahaan besar mengumpulkan seluruh Top Management jajarannya sehubungan dengan kerugian terus menerus yang dialami perusahaan dalam 6 bulan pertama kepemimpinannya.
Dalam pertemuan itu Dirut berkata:
" Sesungguhnya sebagai pemimpin tertinggi yang di amanahi di perusahaan ini sayalah yang paling bertanggung jawab atas kerugian ini. Segala strategi dan cara telah kita lakukan, tapi sepertinya kerugian belum mau meninggalkan kita. Akhirnya beberapa hari ini saya merenung dan membuka kembali lembaran-lembaran kalam Ilahi dan nasihat pemimpin terbaik manusia Muhammad SAW dan inilah analisa saya penyebab kerugian prusahaan, semoga bisa menjadi perenungan kita semua."
PERTAMA:
Selama hidup, saya ini manusia pencinta dunia, gila kesuksesan dan paling bahagia melihat pesaing hancur, segala taktik saya halalkan untuk memenangkan persaingan bisnis. Saya datang menjadi Dirut disini dengan seabrek catatan kesuksesan saya di perusahaan-perusahaan besar untuk menerima tantangan di perusahaan yang saya anggap kecil ini, dengan bisnis dan produk yang baik secara matematis bukan hal sulit awalnya bagi saya untuk sukses di perusahaan ini, tapi ternyata Allah menghendaki lain. Sikap SOMBONG inilah penyebab pertama kegagalan saya.
Sesungguhnya dosa pertama yang muncul dan membuat Allah murka adalah Sombong, Iblis tidak mematuhi Allah untuk bersujud kepada Adam karena menganggap Adam tidak lebih baik dari dirinya. Saya bersyukur Allah memberi saya peringatan kerugian ini karena bila sebaliknya perusahaan laba, kemungkinan sayalah manusia paling sombong di dunia yang akan menjadi sahabat Iblis di Neraka kelak.
KEDUA:
Sesunguhnya cobaan dan musibah yang datang karena diundang oleh DOSA-DOSA saya, baik yang telah lalu sebelum ataupun setelah bergabung disini. Sebelumnya saya tidak pernah menyesal ataupun bertaubat atas dosa-dosa saya yang akibatnya seluruh karyawan menerima akibat dari dosa-dosa saya ini. Untuk itulah saya bertaubat dengan sebenar-benarnya dan mengajak teman-taman semua untuk bertaubat mohon ampun atas segala dosa-dosa kita sehingga kita bisa memulai hari baru mengelola perusahaan dengan jiwa dan hati yang bersih karena Allah SWT berfirman �Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)� (QS Asy Syuura 30)
KEDUA:
Sesunguhnya cobaan dan musibah yang datang karena diundang oleh DOSA-DOSA saya, baik yang telah lalu sebelum ataupun setelah bergabung disini. Sebelumnya saya tidak pernah menyesal ataupun bertaubat atas dosa-dosa saya yang akibatnya seluruh karyawan menerima akibat dari dosa-dosa saya ini. Untuk itulah saya bertaubat dengan sebenar-benarnya dan mengajak teman-taman semua untuk bertaubat mohon ampun atas segala dosa-dosa kita sehingga kita bisa memulai hari baru mengelola perusahaan dengan jiwa dan hati yang bersih karena Allah SWT berfirman �Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)� (QS Asy Syuura 30)
KETIGA:
Sebagai Pemimpin tertinggi seharusnya sayalah yang bertanggung jawab mengajak seluruh manajemen untuk beriman dan beribadah kepada Allah. Saya sadar selama ini tidak pernah shalat tepat waktu, tidak pernah shalat berjamaah, apalagi menjadi Imam, tidak pernah menggingatkan apalagi mengajak teman-teman semua untuk shalat.
Sebagai Pemimpin tertinggi seharusnya sayalah yang bertanggung jawab mengajak seluruh manajemen untuk beriman dan beribadah kepada Allah. Saya sadar selama ini tidak pernah shalat tepat waktu, tidak pernah shalat berjamaah, apalagi menjadi Imam, tidak pernah menggingatkan apalagi mengajak teman-teman semua untuk shalat.
Saya sadar selama ini senantiasa mengabaikan Adzan karena alasan Meeting, mengabaikan Adzan karena ada tamu penting. Saya sadar selama ini menganggap remeh dan berfikiran tidak ada hubungannya antara shalat tepat waktu, shalat berjamaah dengan laba/rugi perusahaan. Para ulama menyebut sifat saya ini SEKULER karena memisahkan antara Keimanan dengan Bisnis.
KEEMPAT:
Sudah selayaknya perusahaan kita yang berbisnis di bidang yang baik, juga dikelola dan dijalankan dengan cara-cara yang baik, tidak melangar aturan baik aturan dunia apalagi aturan Allah yang selama ini sering kita hiraukan. Saya sering berprilaku dan membiarkan karyawan yang berbuat tidak pantas bahkan bermaksiat tapi saya biarkan karena saya juga berbuat hal yang sama, bisa jadi karena KEMAKSIATAN inilah Allah menghukum kita.
Wallahualam
KEEMPAT:
Sudah selayaknya perusahaan kita yang berbisnis di bidang yang baik, juga dikelola dan dijalankan dengan cara-cara yang baik, tidak melangar aturan baik aturan dunia apalagi aturan Allah yang selama ini sering kita hiraukan. Saya sering berprilaku dan membiarkan karyawan yang berbuat tidak pantas bahkan bermaksiat tapi saya biarkan karena saya juga berbuat hal yang sama, bisa jadi karena KEMAKSIATAN inilah Allah menghukum kita.
Wallahualam
ConversionConversion EmoticonEmoticon